www.gelora.co - Buruk muka, cermin dibelah. Begitu kiranya peribahasa yang tepat untuk menggambarkan perilaku anggota ICW Emerson Yuntho yang menghapus hasil polling di twitter setelah hasil polling membuatnya kecewa.
Kisah dimulai ketika Emerson memosting sebuah polling di twitter mengenai pembekuan KPK pada tanggal 9 September 2017.
"Menurut kamu lembaga mana yang lebih baik dibekukan karena dianggap "bermasalah"?" tulis Emerson sebagai caption dari polling dengan pilihan KPK dan DPR pada 9 September 2017.
Seiring berjalannya waktu, mendekati waktu polling berakhir, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar netizen lebih menginginkan pembekuan KPK.
Berang dengan hasil polling tersebut, Emerson kemudian bercuit meminta maaf karena ia harus menghapus twitnya. Ia menuding pollingnya diikuti oleh pihak tertentu yang mendukung DPR dan menginginkan pembekuan KPK. Tak hanya menuduh saja, ia juga menyebut bahwa voters adalah orang bayaran politikus busuk.
"Minta maaf buat teman-teman yang sudah dbayar oleh politikus busuk banget, pollingnya sudah saya delete," tulisnya, 11 September 2017.
Sadar bahwa kicauannya mungkin bisa menyeretnya ke meja hijau, Emerson buru-buru menghapus cuitan makian tersebut. Namun sayangnya netizen sudah terlanjur mengambil tangkapan layar sebagai bukti.
Berikut tanggapan warganet atas "kelabilan" anggota ICW ini.
Jangan pundung, mas πππ pic.twitter.com/TIWZ8HyiTj— Kak DuL π (@dulatips) 11 September 2017
Mas @emerson_yuntho baperan ah. Lagi mens ya? π https://t.co/VAGKVAApZE— Republik Dagelan (@panca66) 11 September 2017
Ikut prihatin..Yuntho makin bego akibat tertular virus kecebong IQ200 digabung sekolam— #SaveRohingya (@TeSutrisna) 11 September 2017
Di bayar Politikus busuk? Elo aja kalee Con. ( no mention / di blokir econ gw kang Dul π )— Dadang07 (@dadang_adp) 11 September 2017
bikin polling2 sendiri... kalah2 sendiri... ga mo ngaku trus nyalahin orang? yo opo toh son @emerson_yuntho— Niko Yusman (@konikajah) 11 September 2017
Bg @emerson_yuntho Mending lu buat poll yg jawabannya a. DPR, b. Dewan perwakilan Rakyat biar sesuai ekspektasi.— πKita Belum Merdeka! (@khairul_1411) 11 September 2017
Dari oxford england ,kerreeennnn. tapi masih ngambegan ginibhahahahahaha.ndeso pancet ndeso cuyπ€£π€£π€£— anti jil and komunis (@tukangcucimobil) 11 September 2017
[pi]