Gempa hantam Meksiko, korban tewas lebih dari 100 orang

Gempa hantam Meksiko, korban tewas lebih dari 100 orang

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Gempa berkekuatan 7,1 pada skala Richter mengguncang bagian tengah Meksiko yang mengakibatkan lebih dari 100 orang meninggal dunia.

Hasil pemantauan Badan Survei Geologi Amerika Serikat menunjukkan gempa berpusat dekat Kota Atencingo di Negara Bagian Puebla dengan kedalaman 51 kilometer.


Guncangan dilaporkan terasa hingga ibu kota Meksiko, Mexico City, yang terpaut sekitar 120 kilometer. Bahkan, beberapa bangunan di kota tersebut turut ambruk.

Bandara Internasional Mexico City menghentikan operasional untuk sementara dan khalayak yang berada di dalam gedung dievakuasi guna menghindari korban tertimpa reruntuhan.

Kuatnya guncangan menyebabkan sedikitnya 54 orang meninggal dunia di Negara Bagian Morelos, bagian selatan ibu kota. Kemudian 26 orang lainnya meninggal di Negara Bagian Puebla dan sembilan orang di Negara Bagian Meksiko. Di ibu kota sendiri terdapat 30 orang yang meninggal dunia.

Belum diketahui apakah ada warga Indonesia yang menjadi korban. Berdasarkan catatan Kedutaan Besar RI di Mexico City, jumlah total WNI di Meksiko mencapai 289 orang. Sebanyak 190 orang di antara mereka berada di Mexico City.


Hingga kini, tim SAR telah dikerahkan ke berbagai penjuru daerah untuk mencari korban di antara reruntuhan bangunan. Pejabat pemerintah Meksiko mengatakan bahwa korban amat mungkin bertambah.

Sementara itu, Presiden Meksiko, Enrique Pe'a Nieto, mengimbau warga untuk menghindari jalan raya agar dinas tanggap darurat bisa dengan mudah mencapai wilayah yang terpapar bencana.

Gempa ini terjadi tatkala latihan tanggap gempa sedang digelar di Mexico City, sebagai bagian dari peringatan 32 tahun gempa bumi yang menewaskan 10.000 orang.

Meksiko merupakan negara yang rawan gempa. Bahkan, awal bulan ini, gempa berkekuatan 8,1 skala Richter menghantam pantai selatan Meksiko dan menyebabkan sedikitnya 90 orang tewas.


[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita