Forum Pancasila Banyuwangi: PKI Pernah Racuni Pemuda Ansor

Forum Pancasila Banyuwangi: PKI Pernah Racuni Pemuda Ansor

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Aktifis Forum Pancasila Banyuwangi, Tawali Datu Ganggas mengatakan, gagasan Nasakom yang didengungkan Presiden RI ke-I Soekarno pada prakteknya kurang membumi ditataran masyarakat bawah saat itu khususnya di Banyuwangi, Jawa Timur.

"Dulu, pada suatu masa, Bung Karno gegap gempita dengan gagasannya membangun aliansi Nasionalis, Agama dan Komunis (Nasakom). Namun di tingkat lokal gagasan itu tidak selalu bisa berjalan mulus," papar dia pada wartawan di Jakarta, Selasa (26/09/2017).

Ketika itu, lanjut dia, di Banyuwangi NU dan PNI di satu pihak berseteru dengan PKI di lain pihak.

Perseteruan itu, ungkap dia, makin memanas lantaran PKI menunggangi momentun kompetisi politik pemilihan Bupati Banyuwangi sebagai mesin konflik.

Akibat perseteruan itu, lanjut dia, konflik menjadi berdarah-darah. Konflik berdarah di Banyuwangi itu terjadi pasca G30S/PKI.

Namun, kata dia, saat itu PKI Banyuwangi unjuk kekuatan dengan membantai Pemuda Ansor Kecamatan Muncar.

"Awalnya mereka diundang pengajian oleh PKI yang menyamar sebagai Pemuda Ansor kecamatan Gambiran di desa Karangasem (sekarang desa Yosomulyo). Kedatangan mereka disambut dan dijamu Gerwani yang menyamar sebagai Fatayat. Ternyata makanan dan minuman yang disuguhkan sudah dicampuri racun. Usai makan para Ansor lunglai tak berdaya. Saat itulah mereka dibantai PKI. Tercatat 93 orang Pemuda Ansor tewas. Mayatnya ditumpuk dalam lubang yang memang sudah digali sebelumnya," beber dia.

Tak hanya itu, ungkap dia, tragedi berikutnya terjadi 18 Oktober 1965 di dusun Cemethuk, desa Cluring, kecamatan Cluring, Banyuwangi.

"Tercatat 62 orang Pemuda Ansor dibunuh PKI dan mayatnya dikuburkan dalam lubang-lubang yang sengaja sudah dipersiapkan. Di lubang maut Cemethuk ini sekarang berdiri Monumen Pancasila Jaya," terangnya.

Dengan peristiwa tersebut, Datu mengingatkan, jangan pernah bangsa ini membiarkan fakta sejarah ini ikut terkubur di lubang-lubang pembantaian Banyuwangi.

"Ingat-ingatlah. Agar pengorbanan nyawa ratusan syuhada Banyuwangi itu tidak sia-sia belaka. Waspada, PKI di sekitar kita bisa menunggang apapun, ternasuk demo masyarakat maupun sidang pengadilan, untuk menebar konflik dan membakar amarah warga," pungkasnya. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita