www.gelora.co - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS, Sukamta menegaskan bahwa genosida terhadap etnis Rohingya yang terjadi di Myanmar adalah fakta. Meskipun selama ini pemerintah Myanmar menyebutkan bahwa kekerasan tersebut dilakukan untuk mengatasi ancaman terorisme.
“Kami memandang opini yang dibangun oleh pemerintah Myanmar menyebutkan bahwa operasi militer yang dilakukan untuk mengatasi ancaman terorisme merupakan upaya mengalihkan fakta, tragedi kemanusiaan yang telah terjadi berpuluh-puluh tahun,” ungkapnya di Gedung DPR RI, Selasa (12/09).
Sukamta melanjutkan, untuk memahami konflik yang terjadi di Rohingya, ia mengimbau supaya tidak terjebak dengan idiom “terorisme”, yang mana selama ini selalu digembor-gemborkan oleh pemerintah Myanmar dan pihak yang tak ingin kebenaran terkuak.
“Kita semua anti terorisme, tetapi apabila kita mendalami sejarah konflik etnis di Myanmar semestinya tidak terjebak dengan idiom teroris yang kemudian menjadi dalih operasi militer,” tuturnya.
Terakhir, Sukamta mengatakan diplomasi yang dilakukan oleh Menlu RI Retno Marsudi belum membuahkan hasil yang diharapkan. Sehingga ia berpendapat supaya penanganan kasus genosida etnis Rohingya diselesaikan dengan melibatkan negara-negara ASEAN.
“Perlu ada pendekatan yang lebih kuat dengan melibatkan negara-negara ASEAN di dalam menyelesaikan masalah ini (Rohingya.red),” tukasnya. [kn]