www.gelora.co - Angkatan bersenjata Filipina menerima dana sebesar P65 juta ($ 1,27 juta) dari Cina pada Rabu (13/09). Dana ditujukan untuk pengobatan dan pemulihan pasukan pemerintah yang terluka dalam Perang Marawi.
Bantuan terbaru ini secara resmi diserahkan kepada kepala militer Jenderal Eduardo Año oleh Duta Besar Cina untuk Filipina Zhao Jianhua di kantor kepresidenan dan disaksikan oleh Presiden Rodrigo Duterte.
“Presiden Duterte mengatakan bahwa bantuan yang diberikan akan sangat membantu pemerintah, sebagai tahap akhir operasinya melawan teroris Maute di Mindanao,” kata pernyataan pers yang dikeluarkan oleh Kantor Operasi Komunikasi Presiden.
Duterte juga mengungkapkan rasa terima kasih orang Filipina atas bantuan terus-menerus Cina ke negara tersebut selama perang yang sedang berlangsung di Kota Marawi.
Pada bulan Juni, pemerintah Cina juga menyumbangkan P15 juta ($ 293.000) untuk mendukung operasi dan upaya rehabilitasi di Marawi. Selain itu, dana P5 juta ($ 97,780) juga diberikan untuk mengurusi tentara yang tewas dan terluka dalam bentrokan tersebut, selain memberikan senjata senilai P370 juta ($ 7.24 juta) untuk membantu melawan militan yang tersisa di kota tersebut.
Untuk diketahui, hubungan Filipina dan Cina membaik saat Duterte memilih untuk menghindari sengketa wilayah Manila di Laut Cina Selatan dengan tujuan menghidupkan kembali hubungan ekonomi kedua negara.
Pada bulan Oktober 2016, Duterte menerima pinjaman sebesar $ 24 miliar dan peluang investasi setelah kembali dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
Sementara itu, Perang Marawi dimulai pada tanggal 23 Mei, ketika kelompok Maute melakukan serangan setelah militer Filipina gagal menangkap petinggi Abu Sayyaf Isnilon Hapilon. Hal ini mendorong Duterte untuk menempatkan Pulau Mindanao di bawah darurat militer sampai akhir tahun. [kn]