www.gelora.co - Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan keluarga mendapat kehormatan undangan khusus dari Raja Salman untuk menunaikan ibadah Haji 1438 tahun ini. Anies dan keluarganya berangkat hari Jum'at kemarin dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Tanah Suci dengan menggunakan Saudia Airlines.
Di Tanh Suci, Anies Baswedan disambut sangat luar biasa oleh pejabat KSA, para ulama dunia dan tokoh-tokoh yang lain.
Setelah hari sebelumnya dijamu secara khusus oleh pejabat dan tokoh-tokoh KSA (Kerajaan Saudi Arabia), tadi malam Anies Baswedan berkumpul dengan para ulama-ulama dunia yang menyambutnya dengan hangat dan mendoakan secara khusus untuk memimpin ibukota negara dengan penduduk Muslim terbesar dunia.
Sungguh mengharukan betapa mereka semua mengharapkan kebaikan untuk pemimpin muslim yang amanah yang akan membawa kemaslahatan dunia dan akhirat.
Berikut penuturan Anies Baswedan yang disampaikan di akun fbnya (298/2017):
Malam tadi bersilaturahim di kediaman Ulama terkemuka Kota Makkah Abuya Sayyid Ahmad bin Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasaniy. Beliau adalah cucu dan penerus Sayyid Alawi Al-Maliky, yang merupakan guru dari banyak ulama terkemuka di Indonesia, seperti KH Abdullah Faqih, KH Idam Khalid, KH Abdullah Syafii, Tuan Guru Zaenuddin Abdul Majid, KH Maemun Zubair dan masih banyak lagi.
Sesudah sholat Maghrib berjamaah, lalu disambung majelis sholawat. Secara khusus Beliau meminta utk duduk berdampingan sepanjang majelis berlangsung. Hadir dalam majelis tadi Habib Muhammad bin Abdurahman Assegaf dari Jeddah, Imam Masjid Al-Aqsa yang juga Penasehat Kementerian Agama Palestina Mohamed Gamal Hasan Abo Elhonood, Penasehat Kementerian Agama Ahlus Sunnah wal Jamaah di Irak yang juga trainer Internasional utk penanggulangan terorisme, Syekh Ali Bin Eid Al Kafaji Al-Qodiri, Mursyid Tariqat Naqsabandiyah Kurdistan Syekh Bahauddin bin Muhyidin Al-Naqsabandi. Tampak hadir pula ulama-ulama dari Oman, Qatar, Turki, India, Pakistan, Mauritania dan Thailand.
Setelah Abuya Sayyid Ahmad selesai bicara, beliau memberikan kehormatan untuk saya bicara dan kemudian beberapa tamu ulama tersebut utk juga menyampaikan pandangannya. Masing-masing ulama diberi waktu untuk berbicara di hadapan majelis ini.
Terasa amat mengharukan saat semua ulama itu memanjatkan doa untuk kita, untuk Jakarta, untuk Indonesia; deretan doa yang sungguh membuat terharu. Tidak menyangka perhatian mereka begitu besar. Di antara doa yang mereka ucapkan : Semoga Allah memberikan taufik, kemudahan dan bimbingan kepada Saudara kami Anies Baswedan dalam mengemban amanah sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Di akhir majelis yang mulia ini, kami bersama para jamaah menyantap makan malam di halaman rumah beliau.
Saat semua masih makan, Abuya Sayyid Ahmad bin Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasaniy secara khusus meminta saya ke ruangan pribadinya. Ruang pribadi beliau itu mencerminkan ruang seorang alim, seorang ulama yaitu seluruh dindingnya tertutup oleh rak berisi kitab; beliau mengundang bicara empat mata. Setelah kita berdiskusi sebentar, beliau menyampaikan pesan dan nasihat, lalu memberikan sorban hijau sembari berkata: "Sorban hijau ini adalah milik ayah, dan kini saya serahkan sorban ini untukmu". Lalu tak lama kemudian beliau berikan juga sebuah sorban berwarna putih. Ini ada satu dari deretan kebaikan hati dari beliau malam ini, kebaikan dan kejernihan hati yang seakan tanpa batas.
Sebelumnya, pada saat Majelis Sholawat belum dimulai, kita memang duduk bersebelahan jadi beliau saat bicara selalu sambil memegang tangan saya. Suatu ketika saat sedang memegang tangan saya, beliau mengangkat tangannya dengan lalu melepas cincin batu berwarna hijau dari jarinya lalu dengan cepat sekali memegang tangan dan menyematkan cincin itu di jari saya, "Pakailah ini sebagai tanda cinta kami". Subhanallah .... proses itu terlalu kilat untuk disadari dan sungguh sebuah kehormatan tak terduga.
Di saat Majelis tengah berlangsung, seorang asisten beliau datang membawakan sebuah cangkir berisi air Zamzam, beliau minum seteguk lalu menyodorkan cangkir tersebut untuk saya minum dari cangkir yang sama. Di Majelis itu kami minum air Zamzam dari cangkir yang sama; secangkir berdua ....
Lalu, menjelang selesai majelis, beliau meletakan tasbih ke tangan saya sambil berbisik, "Tasbih ini sudah digunakan untuk melafalkan shalawat jutaan kali, sejak ayah saya, dan kini saya serahkan tasbih ini pada saudaraku Anies untuk diteruskan membaca shalawat". Sebuah tasbih kayu kokka berwarna coklat.
Malam ini beliau berikan sebuah cincin bermata hijau yang dilepas dari jarinya, lalu diberikannya juga sebuah tasbih dan dua sorban, warisan ayahnya, Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasany. Tiada kata yang cukup untuk menggambarkan kebaikan dan kesejukkan hatinya.
Sungguh sebuah silaturahmi yang penuh mahabbah dengan Abuya Sayyid Ahmad. Bersyukur bisa berada dalam majelis yang mulia ini bersama para ulama dari berbagai negeri. Di kota suci, di tanah suci, di tanah Al Quran diturunkan, di tanah Rasulullah Muhammad SAW dilahirkan, malam ini hadir sebuah suasana yang menjernihkan hati. Tiada kata yang cukup selain mengingatkan diri kita selain "Maka Nikmat Tuhanmu manakah yang hendak kamu lupakan?".
Semoga kita semua termasuk orang orang yang selalu bersyukur.
Mekkah, 7 Dzulhijjah 1438
(Anies Rasyid Baswedan)
Sumber: Fb Anies Baswedan [www.gelora.copi]