Keprihatinan Dunia untuk Rohingya Dinilai Hanya Basa-basi Diplomasi

Keprihatinan Dunia untuk Rohingya Dinilai Hanya Basa-basi Diplomasi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan yang terjadi di Myanmar bukanlah konflik, tetapi pembantaian terhadap etnis muslim Rohingya.

"Apa yang terjadi di Myanmar bagi saya bukan konflik, namun pembantaian," kata Dahnil dalam pernyataan tertulis, Rabu (30/08).

Menurutnya, dunia seolah tak mampu berbuat apa-apa terhadap pembantaian terhadap etnis muslim Rohingya. Sementara, tragedi itu sudah lama berlangsung.

Dahnil menambahkan yang dilakukan dunia selama ini hanya sekadar bersikap menunjukkan keprihatinan dan empati. "Yang menurut saya basa-basi dalam pergaulan diplomasi perdamaian dunia," imbuhnya.

Tahun 2012 yang lalu, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah bersama delegasi Religion for Peace sempat mencoba mediasi dialog dan masuk ke kamp pengungsian etnis Rohingya, namun tidak bisa. Berbagai komponen juga sudah lama melakukan berbagai mediasi dialog dan lobby terhadap pemerintah Junta Militer. Termasuk juga mediasi dengan pemerintah hasil pemilu saat ini yang dikendalikan oleh peraih hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi.

Namun upaya-upaya itu selalu gagal dan tidak membuhkan hasil yang signifikan bagi perdamaian dan penghentian kekerasan kepada Etnis Rohingya. Sebaliknya, misi-misi kemanusiaan seperti bantuan logistik dan kesehatan sulit menembus dan mendapat akses.

"Jadi menurut saya yang paling dibutuhkan saat ini, oleh etnis Rohingya yang sedang dihadapkan dengan fakta pembantaian oleh militer Myanmar bukan bantuan logistik dan kesehataan. Tapi, tekanan politik dari dunia terhadap pemerintah Myanmar yang sedang melakukan pembantaian," tandasnya. [kn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita