Begini Cerita Korban Frist Travel Surabaya yang Lapor Polda Jatim

Begini Cerita Korban Frist Travel Surabaya yang Lapor Polda Jatim

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.coNy Siti Nafiah (57) ikut paket umroh First Travel (FT) melalui seorang agen.
Ia yang berencana berangkat umroh bersama suaminya, Agus Salim (59) sudah membayar lunas sebesar Rp 30,6 juta.
Pembayaran tesebut sudah dilakukan Ny Siti Nafiah pada Agustus 2016.
Setelah itu, agen FT mengatakan keberangkatan umroh pada Mei 2017.
"Tapi saya minta berangkat Ramadan bukan Juni 2017 dan diminta tambah yang Rp 2,5 juta untuk satu orang. Karena saya ikut sama suami, saya bayar tambahan Rp 5 juta," ucap Ny Siti Nafiah.
Pembayaran tersebut, lanjut Siti Nafiah juga dikuatkan dengan penerimaan kuitansi yang dikeluarkan FT kantor cabang Surabaya di Jl Raya Margorejo.
Selain kuitansi, Ny Siti Nafiah dan suaminya juga menerima tas koper, pakaian umroh, buku panduan dan lainnya.
"Seharusnya sudah berangkat, tapi tak berangkat sesuai permintaan saya pas Ramadan lalu. Saya sempat tanyakan ke kantor dan pagawainya dan dijanjikan nanti beranhkat bulan September hinga Desember 2017 nanti," aku Ny Siti Nafiah.
Dia berharap tetap bisa berangkat. Jika memang tidak berangkat, Siti Nafiah meminta supaya uang yang sudah disetor untuk biaya umroh bisa dikembalikan.
"Saya niatnya ibadah dan baik-baik, kali tidak jadi ya uangnya dikembalikan," haranya.
Sementara anak Ny Siti Nafiah, Abdul Hafid mengaku sudah klarifikasi dan mendatangi ke kantor FT di Jl Raya Margorejo.
Ternyata nama kantor itu sudah tidak FT, melainkan Wardani Amanah Utama.
"Kantor alamat tetap sama, juga pegawai-pegawai sama. Ibu dan babak saya dijanjikan berangkat pada September hingga Desember, jika tidak berangkat harus mengembalikan uang," ucap Abdul Hafid.
Sementa Ny Giyanti mengaku, mendaftar umroh lewat seorang agen FT.
Ia membayar Rp 17,3 juta. Sebenarnya bayar Rp 15,3 juta, tapi tambah Rp 2 juta karena minta berangkat Ramadan.
"Tapi saya terima print kuitansi pelunasan bukan dari Dekat Travel, tapi Wardani Amanah Utama," aku Giyanti.
Ia juga yang mendaftar pada 2017, awalnya dijanjikan berangkat pada Mei atau Ramadan, tanya ternyata tidak berangkat juga.
Dirinya beberapa kali tanya ke seorang agen yang saya pakai. Tapi tidak ada kepastian. Dirinya juga sudah melakukan manasik.
"Karena situasinya seperti ini, saya minta refund saja. Uang yang sudah saya bayar saya minta kembali. Agen menjanjikan 90 hari kerja," kata Giyanti.[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita