www.gelora.co - Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Habiburokhman akan mengawal kasus sindikat pengawal ujaran kebencian Saracen dan pelaporan kasus pidato Viktor Laiskodat. Anggota Dewan Pakar NasDem Teuku Taufiqulhadi mempertanyakan sikap ACTA. Menurutnya, apakah kasus Saracen menjadi pintu momentum untuk kembali membuka kasus pidato Viktor Laiskodat.
"Saya yang heran itu kenapa kemudian kasus tersebut menjadi dianggap adalah ada momentumnya. Dengan muncul Saracen itu, kok seperti kasus Pak Laiskodat ini ada pintu momentumnya," ujar Taufiq saat dihubungi, Selasa (29/8/2017) malam
"Yang satu adalah dia menganggap ada pihak, kalau kasus Laiskodat mau dikawal karena dianggap kasus itu adalah sebagai kasus yang menyerang partai politik tertentu yang kemudian dikaitkan dengan Saracen. Yang di dalam pemberitaan itu terkait dengan partai politik tertentu. Apakah karena itu? Saya tidak tahu itu?" sambungnya.
Taufiq merasa heran dengan sikap ACTA yang ingin mengawal kasus Saracen dan pelaporan pidato Viktor Laiskodat. Menurutnya, ada keterkaitan dalam dua kasus tersebut dengan partai poltitik. Terlebih dalam pidato Viktor Laiskodat, ada 4 partai politik yang disebut secara gamblang.
"Yang satu kasus Saracen yang di dalam pemberitaan itu adalah dikaitkan dengan partai atau pimpinan partai politik tertentu, kemudian Pak Laiskodat dalam pidatonya, dia menyerang partai tertentu. Jadi apakah sekarang ini ACTA mengangkat itu? Kasus Pak Laiskodat itu momentumnya adalah ketika ada masalah Saracen. Apa memang begitu?" ujar Taufiq heran.
Jika memang yang menjadi pertanyaan Taufiq bahwa ada momentum dibalik pengawalan ACTA terhadap kasus Saracen dan pelaporan pidato Viktor itu benar, menurutnya itu menjadi upaya politik.
"Saya mempertanyakan apakah benar karena seperti itu? Menurut saya kalau memang ada komitmen, maka jangan komitmen itu bercabang. Karena kalau bercabang itu, maka menurut saya itu menjadi sebuah upaya yang tidak ikhlas, menjadi upaya politik. Jadi bukan di dalam konteks untuk memperjelas dan atau mendudukkan sesuatu secara jelas. Tetapi nanti ada menjadi motif politik. Itu yang harus hati-hati," ungkapnya.
Taufiq menyebut tidak ada masalah jika orang yang memiliki kepentingan politik tertentu layaknya dirinya yang mengawal kasus tersebut. Dikatakan Taufiq, menjadi tidak elegan bila yang berbicara bukan dari partai politik.
"Kalau yang berbicara itu orang partai politik sih nggak apa-apa. Seperti saya ini, kan orang partai politik. Ya ada kepentingan politik, ya nggak apa-apa. Tetapi kalau misalnya sudah tidak mau menyebut dirinya dari partai politik, tapi nanti ada motif politik, ya itu menjadi sangat tidak elegan," pungkasnya.
Sebelumnya, ACTA disampaikan Habiburokhman akan mengawal kasus sindikat penyebar ujaran kebencian Saracen dan pidato kontroversial Ketua Fraksi NasDem Viktor Laiskodat. ACTA akan membentuk tim pencari fakta.
"ACTA akan mencari informasi sejak kapan kelompok ini dibentuk, siapa saja penggagasnya, siapa pihak yang mendanai dan apa motif aktivitas mereka. ACTA juga akan mencari kejelasan pasal-pasal pidana apa saja yang disangkakan terhadap mereka dan apakah hal tersebut sudah sesuai dengan fakta yang terjadi," kata Pembina ACTA Habiburokhman dalam pernyataan tertulis, Selasa (29/8/2017). [dtk]