GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) untuk membantunya memimpin pemerintahan. Dari sembilan nama Wantimpres itu, enam dari partai politik, tiga dari profesional dan kiai.
Salah satu nama yang menjadi sorotan yakni Politikus NasDem Jan Darmadi. Pengusaha yang bertahun-tahun bergelut di bidang properti ini dikabarkan menjadi salah satu bos judi di Indonesia.
Selang beberapa jam pasca pelantikan, tersiar pesan berantai yang menuding jika Jan adalah sosok dikenal sebagai bandar bisnis judi.
Dalam pesan berantai itu menyebutkan jika Jan Darmadi alias Apiang Jinggo memiliki bisnis judi petax 9, Copacabana Jakarta Theater, Lofte Fair Hailai di Jakarta Utara. Masih dari pesan itu, di era 1970-an ketika judi dihalalkan Apiang berkarib dengan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.
Ketika tahun 1978 judi resmi diharamkan, Apiang tidak mati kutu, loncat ke Porkas, SDSB bersama Sudomo seblum akhirnya resmi ditutup thn 1993. Dasar sudah habit Tokam, Togel berjaya konon hasilkan 15-20 Milyar dalam semalam sebelum ditutup Jenderal Sutanto tahun 2004," tulis pesan berantai itu.
Gayung pun bersambut, Sosiolog UI Thamrin Amal Tamagola membenarkan hal tersebut. Dalam akun Twitternya, dia kaget jika Jokowi mengangkat Jan Darmadi jadi Wantimpres.
"Keprihatinan Sore: Atagfirullah, Bos Judi, Jan Darmadi alias Apiang dilantik hari ini jadi Anggota Wantimpres ! Pemberi pertimbangan judi?" tulis Profesor Sosiolog dari Universitas Indonesia Prof. Thamrin Amal Tomagola melalui akun Twitter-nya, Senin (19/1).
Pria yang juga tokoh masyarakat Maluku ini mempertanyakan tujuan Jokowi mengangkat Apiang sebagai Wantimpres.
"Oh Jokowi, Kalla, Mega dan Paloh, bencana apa lagi yg ingin kalian timpakan atas bangsa ini? Bos judi PENASEHAT PRESIDEN?" ujarnya
Lalu siapa sebetulnya Jan Darmadi itu?
Dalam situs wikipedia tidak memuat banyak tentang sosok Jan Darmadi itu. Wikipedia hanya menyebutkan jika Jan adalah seorang pengusaha properti Indonesia, pendiri dari Jakarta Setiabudi Internasional tahun 1975.
Dia juga pendiri PT Jakarta Setiabudi International. Ketua Majelis Tinggi NasDem ini juga pemilik Hotel Mandarin, Mercure Ancol, Jakarta Theater dan Setiabudi Building.
Sumber: merdeka