GELORA.CO - Kadiv Advokasi dan hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tampak menanggapi putusan Deddy Mizwar terkait Pilpres 2019.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut seperti yang diungggah oleh akun Twitter Ferdinand Hutahaean @LawanPoLitikJW, Sabtu (1/8/2018).
Awalnya, Ferdinand menyarankan untuk berani berjuang dan bersuara mendukung gerakan '2019 Ganti Presiden'.
"Kawan2 sekalian, mari berani berjuang, berani bersuara dan berani melawan kedzoliman penguasa ini.
Kita sdh dijalur yg benar untuk #2019GantiPresiden , mari tunjukkan kita berani, jgn sembunyikan wajahmu. Tunjukkan rupamu dan kepalkan tanganmu, mk mrk akan takut..!!," tulis akun @LawanPoLitikJW.
Ferdinand kemudian menyebut politik adalah persepsi.
Jika politisi yang membangun persepsi gerakan '2019 Ganti Presiden' disebut makar, Ferdinand masih bisa terima.
Namun, Ferdinand tidak bisa menerima jika ada seorang doktor hukum atau intelektual menyebut gerakan '2019 Ganti Presiden' melanggar hukum tanpa mampu menunjukkan UU yang dilanggar.
"Politik itu persepsi, mk bg sy jk politisi yg membangun persepsi gerakan #2019GantiPresiden itu makar, sy msh bs terima.
Tp ketika seorang Doktor Hukum atau intelektual bilang itu gerakan melanggar hukum tanpa mampu tunjukkan UU mana yg dilanggar, mk dia cm sekelas buzzer," tulis akun@LawanPoLitikJW.
Hal ini ditulis setelah Ferdinand mengetahui Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) Partai Demokrat Jawa Barat, Deddy Mizwar memutuskan untuk menjadi juru bicara Tim kampanye Nasional Joko Widodo (Jokowi)-Maaruf Amin.
Padahal, Partai Demokrat secara resmi telah mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ferdinan mengaku dirinya marah kepada Deddy Mizwar.
"Kalau ada org yg paling marah dgn @Deddy_Mizwar_ mgkn adlh saya orangnya. Mgkn juga sahabat saya @a_wahyuwijaya yg mati2an kawal Demiz.
Tapi sudahlah, sy minta kawan2 stop membuly Demiz.
Kita sdh dijalur yg benar utk #2019GantiPresiden," tulis @LawanPoLitikJW.
Diketahui sebelumnya, Deddy Mizwar telah memutuskan untuk menjadi juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.
Padahal, Partai Demokrat tempat Deddy bernaung sudah secara resmi mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Saya tidak perlu katakan (alasan) itu, karena saya akan membandingkan. Saya tidak mau membandingkan. Biarlah saya dengan persepsi saya. Kalian dengan persepsi masing-masing," kata Deddy kepada Kompas.com usai mengikuti tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Rumah Cemara, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
Pilihan tersebut adalah pilihan pribadinya dan ia enggan mengungkapkan alasannya kepada publik.
"Di dalam agama kita, setiap agama (mengajarkan) memilih yang lebih baik atau yang minimal buruknya kurang, lebih sedikit buruknya. Mudharatnya lebih sedikit. Dan dalam perspektif kita masing-masing," ujarnya.
Deddy pun memastikan, sebagai juru bicara Jokowi-Ma'ruf, ia akan mengkampanyekan hal-hal yang baik dari pasangan yang ia dukung.
Bukan dengan menjelek-jelekkan pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Jadi pemilu kita indah," kata dia.
Mengenai statusnya yang sampai saat ini masih menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Jawa Barat, Deddy masih belum mau berkomentar.
Ia mengaku akan segera berkomunikasi dengan pengurus Demokrat.
Ia juga mengaku masih menjalin hubungan baik dengan para elite partai berlambang mercy itu.
Deddy Mizwar juga berharap Partai Demokrat bisa menghargai keputusannya menjadi juru bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Artinya, ini adalah sikap politik yang harus dihargai," kata Deddy.
Deddy menyadari keputusannya menjadi Jubir Jokowi-Ma'ruf berbeda dengan kebijakan Partai Demokrat yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Namun, Deddy mengatakan, ia tetap mengedepankan etika dalam mengambil keputusan politik ini.
Oleh karena itu, Deddy mengaku tetap berkomunikasi secara baik dengan seluruh jajaran dan elite Partai Demokrat.
Ia sudah menjelaskan soal sikap politiknya ke jajaran DPD Demokrat Jawa Barat.
Ia juga akan segera memberikan penjelasan ke DPP Partai Demokrat.
"Insya Allah tanggal 9 (ulang tahun Partai Demokrat) saya diundang di DPP saya akan hadir. Saya akan datang dan menjelaskan sikap politik saya," ujar Deddy Mizwar.[tribun]